INDONESIA MERDEKA

INDONESIA MERDEKA

Wednesday, September 10, 2008

In Memoriam : Danang Widjojo (1982-2008)


Kita tidak akan saling mengenal keinginan masing – masing andai Kara’s Flowers benar-benar tumbuh tanpa berganti nama. Beberapa tahun lalu dalam beragam kesempatan bermain musik, ada yang mempertemukan kita.
Aku sempat sulit mendefinisikan kehendakmu. Aku pernah melihatmu sangat pop. Atau melihatnya sesekali bermain reggae kulit putih, ska, atau sedikit rock N Roll.. Dan kau meracau entah kemana, tak peduli apapun. Kau pun pernah bermain-main dengan musik core, juga bersama sahabat-sahabat kita dalam suatu Description Failed.. Semuanya butuh semangat ya kawan?? Dan kau menceburkan diri kedalamnya, sama seperti penjemput kesenangan waktu luangku..
Musik terlalu dalam, untuk ku gerayangi akar-akarnya. Dan kau pun menarikku kedalam palung di tanah itu, termasuk dalam sbuah print out lirik unduhan. Dalam berbagai kesempatan tadi, akhirnya kita pernah seide juga. Pada sebuah musik yang tak terdefinisi. Entah itu Alternative, Rock, Swing, Funk atau apapun (yang setelah menjadi satu, perrnah sangat ingin aku mengambil tones untuknya).
Ku kenang barisan lirik masa muda itu untukmu.
“Paralyzed by the sight of you” , Absurd.....
Dalam sebuah pandangan (entah milik siapa), semua berjajar memandang ke segala arah, tanpa kita tahu apa yang kita lihat.
“You do not know how much this hurt me”, Absurd...
Kadang kita sering terlalu cengeng-kah?? Tanpa tau betapa bahagianya bisa merasakan kedukaan..
“Like a little girl cries, in a face of a monster who lives in her dreams”, Absurd....
Tidak nyata. Tidak berbentuk.. Mengais-ngais waktu senggang, bukannya belajar malah bergosip.. Tanpa tau apa yang kita katakan (dalam sumpah serapah)
“I Know I dont know you.. But i want you so bad”, Absurd....
Kita memang sentimentil.. terutama dalam rasa yang platonik.. kadang ingin dimunafikkan.. tapi selalu dirindu...
Sekarang kemana DVD Jamiroquai – Live in Venice yang kubelikan untukmu?? Mungkin hanya tertumpuk pada kardus di sudut rumah dimana aku tidak akan kembali lagi kesana..
Aku ingin bertanya, harus secepat ini-kah?? Sebelum kita sama-sama sempat berbagi cerita kebanggaan dan beranjak tua.. Aku ngeri menjelaskan keadaan terakhir kita bertemu... Saat itu aku merasa Tuhan sedang mengedip padaku. Dengan sebuah harapan, semoga kau bertahan.
Dan jika kemudian Tuhan telah mengambilmu dari aku dan teman-teman.. Mungkin inilah hal yang tidak selesai itu.. Kau telah menutup sebuah rahasia terpanjang.. Mendahului ku tanpa sepatah kata. Tanpa bahasa yang bisa kami mengerti.
Kemarin ku kirim Yasin untukmu.. hanya itu yang mungkin bisa. Dan diperistirahatan terakhirmu, berbaringlah dengan tenang.. Meski pasti dingin didalam sana....
“Aint no Sunshine, When it was gone.....”
Selamat jalan.....

2 comments:

Wisnu said...

Semoga mendapatkan tempat yang paling mulia disisi-Nya,,,amin,,,

Wisnu said...

Semoga mendapatkan tempat yang paling mulia disisi-Nya,,,amiin,,,