Dalam 5 menit
+ "Semalam aku bermimpi, aku bertemu kamu. Kita kembali ke masa anak-anak dulu. Aku membelikanmu cokelat di Toko Queen
- "So, sweet"
+ "Aku juga membelikanmu sepasang cincin plastik. Itu cincin pertunangan kita"
- "Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?"
+ "Aku terbangun"
Begitulah kurang lebih isinya. Maaf kalo tidak persis. Itu cuplikan dialog di sebuah film seri yang aku tonton beberapa hari kemarin.
Tanpa harus berakting seperti para pelakon di hollywood, kiranya itu bisa saja terjadi. Memimpikan hidup yang berlalu mulus seperti di cerita-cerita happy ending. Seperti cerita-cerita dongeng, novel-novel laris, film-film remaja. Semua manusia bisa melakukannya. Lalu saat mimpi itu menjulang sampai ke puncak bahagia, saat itu pula manusia terbangun. Mimpi indah buyar. Apa yang dia lakukan??
Aku akan kembali tertidur. Aku ingin mimpi lagi. sebebas-bebasnya. sebuas-buasnya. Mimpi
kan gratis. Jangan protes kalo aku bisa semonumental Kennedy, bisa selegendaris John lennon, punya uang sebanyak bill gates, bisa jadi anak presiden, bisa punya pacar Dian Sastro.
Aku akan bangun, dan membiarkan mimpi itu. Tidak pernah terjadi apa-apa. Aku bahagia, itu
kan cuma dimimpi. Hidup nyataku ya seperti ini. Tidak kurang, tidak lebih. Ngapain jadi sentimentil karna mimpi. Hidup kan gak semuanya harus dibangun dengan mimpi.
Aku akan bangun, dan mengejar mimpi itu. Ya, mungkin saja mimpi itu simbol. Pembawa pesan dari masa depan, agar aku bersiap. Mimpi itu akan terjadi. Mimpi itu akan menjelang di pagi hari. Maka jangan diam saja. Apa yang bisa dilakukan, lakukanlah. Katanya mimpi punya kekuatan. Katanya mimpi bisa mendorong seseorang jadi penantang kenihilan dan sebagainya dan sebagainya.
+ "Semalam aku bermimpi dia datang, mengantarkan undangan pernikahah kalian"
- (diam)
+ "dia memintaku untuk datang, katanya aku harus datang. lalu aku bertanya kepadanya kenapa aku harus datang. dan dia mengatakan sesuatu"
- "Apa katanya?"
+ "Aku harus datang agar aku bisa menyaksikan sesuatu yang tak bisa aku miliki terjadi"
Kalau yang ini imajinasiku.tapi, siapa ya yang mau bermimpi seperti itu?
No comments:
Post a Comment