Jakarta beberapa hari kemarin sangat membosankan... Rutinitas yang meyaji perangkap setiap hari kerja. kemacetan yang luar biasa. Bising suara-suara klakson yang terdengar tidak pernah merdu. atau juga manusia-manusia yang lalu lalang. seperti tidak pernah berakhir.
tapi mungkin inilah wajah jakarta. sebagian wajah maksudku. sebuah hal yang harusnya tak perlu aku anggap aneh. apalagi dengan sikap paranoid. mungkin aku yang belum terlalu terbiasa dengan kebiasaan seperti ini.
entah kenapa aku tidak bisa (atau mungkin belum?) menikmati Jakarta. Padahal aku sudah lama tinggal disini (tapi entah kenapa masih belum bisa mengerti). aku ngerti banyak kesenangan yang bisa disajikan Jakarta dengan sangat menawan. tidak ada yang tidak. kata temanku, Jakarta punya segalanya. apa yang kita cari, semua ada disini!!
really?? maaf, ku katakan padamu : Aku belum menemukan kebenaran pertanyaan temenku. entahlah, mungkin aku saja yang kampungan. datang ke kota besar ini seperti rusa masuk ke desa. tapi beneran, I couldn't feel 'em!!
setiap malampun aku hanya bisa bisa menemukan lampu-lampu jakarta dengan warna kelelahan. nyaris tidak ada kesegaran. dari segitu banyak manusia, atau kesibukan jalanan yang melangit semua berbicara dengan bahasa yang tidak aku mengerti
pagi ini, mama telpon dari rumah. Rumah? apa kabar home sweet home?? memang aku sudah gila, karena lama tidak pulang. tapi aku jelaskan (kalau kamu tau) aku kan sudah jarang sekali pulang. dalam hitungan tahun-tahun yang dingin. tapi aku masih tetap merindukan saat dimana aku pulang. tapi mungkin tidak untuk beberapa waktu kedepan.
Dan Jakarta, cepat atau lambat akan jadi takdirku. entah berapa lama. entah seberapa aku bisa tahan. entah apakah akan ada cinta untuk kota ini. sederhannya aku hanya ingin yang biasa-biasa saja. meski gak mungkin aku bisa menghirup udara pagi yang segar seperti di kalipagu. tapi setidaknya aku bisa menghindari ketidaknyamananku pada suasana Jakarta.
dan harus kukatakan ya, aku akan bertahan.
jakarta masih punya Suropati yang mau bersahabat denganku.
No comments:
Post a Comment