beberapa hari setelah kota-mu yang berlalu dari jauh pandangku. I'm leaving..
selama itu-lah gelembung-gelembung kangen itu membesar lalu pecah setiap malam datang pada siangku...
entahlah, ada beberapa isyarat yang gak bisa diterjemahkan dengan singkat dan tenang. tapi aku hanya bisa menangkapmu dari kejauhan. terima kasih atas suara-suaramu di telfon.atau sems-sms yang tak pernah berhenti datang. aku sangat membutuhkan teman bicara akhir-akhir ini.
berjalan pada jalan-jalan di tempat yang sangat bising. hanya bersandar pada kenangan dan bayang-bayang tentang masa-masa kita. disitulah aku sedikit menghirup (paling tidak sedikit mencari) kekuatan. menegakkkan hati untuk bertahan. pelan=pelan. sedikit sedikit.
kapan ya jalan lain yang menuntunku pulang akan datang lagi?? aku harap secepatnya. aku bukan sedang sentimentil sore ini. tapi kadang manusia sekuat apapun dia, tetap saja rasa itu tidak bisa dibohongi.
aku mencoba tak peduli, tapi tetap sulit. yang ada aku smakin mencari kangen itu.
semalem aku lihat langit jakarta. sangat tidak indah. lampu-lampu kota memburamkan keindahan langit malam. warna kemerahan yang muncul seperti memerihkan mata. apalagi suara-suara (yang saat itu masih hidup) disekililngku sangat memekakkan. aku pusing.
sudahlah, kita tunggu saja kapan kita akan bertemu. aku hari ini, masih menyimpan kangen. menunggumu.
aku ingin pulang. dengan kereta yang membawaku menunggumu...
gambir aku akan datang, bawa aku kesana...
seperti seth yang memilih terjun ke bumi
meninggalkan malaikatnya
menjadi manusia
seperti itu aku ingin .........
No comments:
Post a Comment