INDONESIA MERDEKA

INDONESIA MERDEKA

Saturday, June 28, 2008

Gejala - Gejala Yang Makin Membatu

Jakarta, hampir jam 8 malam saat angkot yang baru kunaiki belok ke barat perempatan sawah besar dari arah Gajah mada. Hari terakhir kerja sebelum weekend memang selalu crowded seperti itu. Belum dua puluh meter setelah tuh angkot masuk jalan zainal arif, beberapa langkah didepan ada pemandangan yang sibuk sekali. beberapa orang polisi lalu lintas dengan tongkat besi ditangan keliatan buas sekali bekerja. sekitar belasan bajaj-bajaj yang mangkal disisi kira hulu jalan itu jadi korban keganasan mereka. sang polisi tidak menginginkan bajaj-bajaj itu berjejer disitu. hasilnya?? seru sekali...... tongkat-tongkat besi polisi itu dengan ganasnya menyerang badan bajaj-bajaj yang pasrah!! mengisyaratkan bahwa pukulan-pukulan itu adalah sinyal pengusiran... lalu, jelas sopir-sopir bajaj yang sebelumnya gak siap jadi kalang kabut. mau gak mau : cabut!!
Itulah gejala-gejala yang sering nampak didepan. entahlah apa aku harus menyebutnya sebagai sebuah miniatur konflik sosial atau bukan. tapi melihat keadaan seperti itu didepan mata sama sekali tidak mengenakkan. seperti kejadian beberapa menit sebelumnya. sebelum naik angkot aku, aku jalan dari perempatan batu ceper, lalu nyebrang lewat jembatan penyebrangan shelter busway sawah besar. di jembatan itu ternyata berjejer pula pengemis-pengemis malang berusaha menyambung hidup.
Siapa yang salah?? Polisi-polisi itu harus bekerja, meski dengan cara yang paling keras. bajaj-bajaj itu hanya mengikuti tuannya yang juga harus bekerja, meski mereka harus bergerak dengan tidak teratur. pengemis-pengemis itu juga harus bekerja, meski dengan mengemis tapi mereka juga ingin tetap hidup.
apakah semuanya menuju pada satu ujung?? karna mereka butuh sesuatu agar mereka bisa bertahan??
sama sepertiku yang seperti berjudi dengan kesempatan menapak di Jakarta. aku juga butuh sesuatu agar bisa tetap hidup (paling tidak, gak bergantung lagi sama orang tua). dan saat jakarta berganti jadi sebah pilihan. maka aku akan merasakan jakarta seperti ujung sebuah pisau.
seperti pengemis yang (harus) melawan panas dan hujan. seperti sopir bajaj yang (harus) menerima kerasnya sikutan "lawan". atau seperti polisi Yang atas nama perintah) harus bertindak keras dan kejam bagi orang lain..
entahlah, someday masa-masa sulit itu juga pasti akan tiba......
Berjuanglah,........

No comments: